Ilustrasi – Lahan pembibitan yang banyak mengandung akar bekas tanaman karet sebelumnya (doc. Teguh Yuono) |
Lahan pembibitan batang bawah di skala petani biasanya dibuat dengan sangat sederhana. Kegiatan yang dilakukan antara lain membersihkan lahan dari gulma, mencangkul atau membalik tanah, menggemburkan tanah dan meratakan tanah. Kegiatan-kegiatan tersebut dikerjakan menggunakan alat sederhana yaitu cangkul, sabit, dan garu.
Berbeda dengan penyiapan lahan pembibitan batang bawah di skala petani, penyiapan lahan pembibitan batang bawah di skala perusahaan umumnya dilakukan dengan lebih terstruktur menggunakan peralatan yang lebih modern seperti traktor 4 roda untuk membalik tanah, sistem irigasi yang dirancang khusus untuk mengairi tanaman, serta menggunakan jaringan jalan yang tertata rapi. Namun secara prinsip, antara penyiapan lahan pembibitan batang bawah di skala petani dan di skala perusahaan sebetulnya tidak berbeda. Keduanya dilakukan dengan tujuan menyiapkan lahan yang cocok bagi pertumbuhan biji yang berkecambah hingga menjadi batang bawah yang siap okulasi.
Berikut ini tahapan yang dilakukan dalam penyiapan lahan batang bawah yang umumnya dilakukan:
Tabel Kegiatan Olah Tanah dalam Persiapan Lahan Pembibitan Batang Bawah
Kegiatan Olah Tanah | Keterangan |
---|---|
Bajak I
Ayap I
Bajak II
Ayap II
Garu I
Garu II
Ayap III
|
Kegiatan bajak dilakukan menggunakan traktor dengan arah bajakan timur barat. Kedalaman bajakan 25 – 40 cm dengan norma kerja traktor 5 JKT / ha Kegiatan membersihkan areal dari akar-akar yang terdongkel pada saat bajak I dengan norma 18 HK / ha Bajak II dilakukan dengan arah memotong arah bajak I yaitu arah utara selatan. Kedalaman bajakan 25 – 40 cm dengan interval waktu antara bajak I terhadap bajak II sekitar 2 minggu. Norma kerja traktor 5 JKT / ha Selanjutnya diikuti dengan kegiatan ayap II untuk membersihkan sisa akar pohon karet. Kegiatan membersihkan areal dari akar-akar yang terdongkel pada saat bajak II dengan norma 18 HK / ha Garu I merupakan kegiatan penghancuran bongkahan tanah hasil bajak I menggunakan disk harrow. Interval waktu antara bajak II dengan garu I sekitar 2 minggu Kegiatan garu II dimaksudkan untuk lebih memperhalus bongkahan tanah hasil garu I sehingga areal siap ditanami. Jarak waktu antara garu I dengan garu II kurang lebih 2 minggu. Kegiatan membersihkan areal dari akar-akar yang terdongkel pada saat garu II dengan norma 10 HK / ha |
Keterangan :
HK : Hari Kerja atau Hari Orang Kerja (8 Jam Kerja)
ha : Hektar
JKT : Jam Kerja Traktor
Dalam penyiapan lahan pembibitan batang bawah di skala perusahaan, pengayapan dilakukan berulang-ulang. Pengayapan dilakukan untuk menghilangkan bekas akar tanaman karet yang mungkin masih tersisa. Perlu diketahui bahwa pada bekas akar tanaman karet biasanya banyak terdapat spora jamur akar putih yang menempel. Akar tanaman karet yang mengandung spora jamur harus dibuang agar jamur tersebut tidak menulari bibit batang bawah yang akan digunakan untuk okulasi.
Demikian pemaparan mengenai penyiapan lahan pembibitan batang bawah untuk okulasi tanaman karet. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam pembibitan adalah seleksi biji untuk menyediakan bahan tanam kecambah yang akan digunakan sebagai batang bawah. Untuk memahami teknik seleksi biji karet yang akan digunakan untuk bahan tanam, Anda dapat mengunjungi link berikut ini: [Seleksi Biji Karet untuk Persiapan Batang Bawah Okulasi Bibit Tanaman Karet].
0 Response to "Persiapan Lahan untuk Pembibitan Batang Bawah Tanaman Karet"